Tugas
KELIPING
BIOLOGI

Riska M Menge.
XI.2
SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 KENDARI
2013/2014
BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini,
perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologibiokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain
sebagainya.Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh
manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah
pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk
menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan
penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih
dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak
sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat
ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat,
terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya
berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan
lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan
penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga
memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada
jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika,
kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan
produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta
juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.Penerapan bioteknologi
pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah
ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di
sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru. Kemajuan di bidang
bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan
teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap
tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
JENIS
BIOTEKNOLOGI
1.Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan secara
sederhana, tidak diproduksi dalam jumlah besar, tidak menggunakan
prinsip-prinsip ilmiah dan hanya menggunakan mikroorganisme seperti jamur dan
bakteri. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional yaitu, adanya
penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan
enzim.
Contoh : tempe, oncom, tape, tuak, kecap
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern biasanya dilakukan dengan
peralatan canggih, diproduksi dalam jumlah besar, menggunakan prinsip-prinsip
ilmiah, menggunakan mikroorganisme dan bagian dari mikroorganisme seperti tumbuhan
dan hewan.
Contoh : Asam amino, penisilin, pengolahan limbah, pembasmi hama tanaman, pemisahan logam, obat.
Contoh : Asam amino, penisilin, pengolahan limbah, pembasmi hama tanaman, pemisahan logam, obat.
Ada juga jenis atau cabang ilmu bioteknologi yang beberapa diantaranya
diasosikan dengan warna, yaitu:
Bir, salah satu produk bioteknologi putih konvensional.
PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN HASIL
BIOTEKNOLOGI BESERTA CARA KERJANYA
1.KECAP


BIOTEKNOLOGI KECAP
Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa cairan berwarna
hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan kecap umumnya adalah
kedelai atau kedelai hitam. Namun adapula kecap yang dibuat dari bahan dasar
air kelapa yang umumnya berasa asin. Kecap manis biasanya kental dan terbuat
dari kedelai, sementara kecap asin lebih cair dan terbuat
dari kedelai dengan komposisi garam yang lebih banyak, atau bahkan ikan laut. Selain berbahan dasar kedelai atau kedelai hitam bahkan air kelapa, kecap
juga dapat dibuat dari ampas padat dari pembuatan tahu. Kecap termasuk bumbu makanan berbentuk cair,
berwarna coklat kehitaman, serta memiliki rasa dan aroma yang khas.
PROSES PEMBUATAN KECAP KEDELAI
1. Alat dan Bahan
Alat :
· Tampah
· Kompor
· Panci
· Kain
saring
· Botol
· Sendok
· Baskom
· Pengaduk
Bahan:
· Kedelai
hitam
· Air
· Bumbu
(daun salam, daun jeruk. Lengkuas,kemiri, wijen)
· Garam
· Jamur
(laru)
2. Prosedur
pembuatan kecap kedelai
1. Penyortiran
Menyiapkan biji kedelai hitam yang
tua. Bebas dari sisa tanaman batu, kerikil, tanah, biji kedelai tidak luka,
bebas serangan hama dan penykit, tidak memar atau rusak, kulit biji
tidak keriput. Caranya biji kedelai diletekan pada tampah kemudian di tampi.
2. Pencucian
Setelah disortir, kedelai dicuci dengan air bersih. Tujuannya agar kotoran
– kotoran yang masih melekat atau tercampur dapat hilang.
3. Perebusan
Perebusan dilakukan selama 2 jam. Caranya biji kedelai dimasukan
ke dalam panci kemudian direbus dengan kompor. Banyaknya air dalam perebusan
sampai terendam atau sekitar 2,5 kali volume bahan. Tujuannya agar mendapatkan
biji kedelai yang lunak dan kulitnya mudah dikupas.
4.Penirisan
Penirisan dilakukan dengan menggunakan kalo selama 0,5 – 1 jam
sampai kedelai dingin.
5. Penjamuran
Setelah kedelai dingin dilakukan penjamuran menggunakan laru kecap dengan
perbandingan 1 kg bahan membutuhkan 1 gram laru jenis Rhizopus. Sp.
6. Penggaraman
Biji kedelai yang telah berjamur dimasukan dalam larutan garam 20 %.
Maksudnya mencampur 200 gram garam kedalam air 1 liter. Sebagai patokan untuk 1
kg bahan membutuhkan 4 liter larutan garam 20 %.
7. Penyaringan I
Selanjutnya dilakukn penyaringan dengan menggunakan kalo. Hasil
utamanya berupa filtrat, sedangkan hasil sampingnya berupa ampas.
8. Perebusan II
Sebelum direbus, kedalam filtrat ditambahkan gula kelapa yang dicairkan,
bumbu-bumbu penyedap dan air bersih. Sebagi patokan untuk 1 liter
filtrat membutuhkan 2 kg gula kelapa yang telah dicairkan atau larutkan dalam
0,5 liter air.
9. Penyaringan II
Selanjutnya dilakukan penyaringan II dengan menggunakan kain penyaring.
10. Pembotolan
Pembotolan dengan menggunakan botol yang bersih. Kemudian cairan kecap
dimasukan ke dalam botol dan di tutup rapat.
Catatan :
1) Pemberian jamur harus sesuai jumlahnya dengan banyaknya kedelai, agar
tidak menimbulkan kegagalan jamur yang tumbuh.
2) Setelah direbus dan ditiriskan, kedelai harus didinginkan dengan
sempurna.
Bila tidak, jamur yang ditebarkan diatasnya akan mati.
3) Bahan baku untuk pembuatan kecap, selain dari kacang kedelai dapat juga
dari biji kecipir, dengan proses pembuatan yang sama.
2.TEMPE
Bioteknologi pada Tempe
Tempe adalah makanan khas Indonesia. Tempe merupakan
makanan yang terkenal di Asia Tenggara dan juga merupakan salah satu contoh
produk hasil bioteknologi. Tempe terbuat dari kacang kedelai. Karena terbuat
dari kacang kedelai yang merupakan sumber protein tinggi, tempe juga merupakan
makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi.
Tempe dibuat dari kacang kedelai dengan dibantu oleh
aktivitas jamur Rhizopus oryzae. Proses pembuatan tempe cukup
sederhana dan mudah dilakukan. Kacang kedelai dicuci bersih, lalu direbus
hingga setengah matang. Kemudian, kacang kedelai setengah matang direndam dalam
air selama kurang lebih 12 jam (semalaman). Dengan direndamnya kacang kedelai,
dapat menciptakan kondisi asam sehingga mikroba yang biasanya membusukkan
makanan dapat dicegah. Setelah direndam, kacang kedelai kembali dicuci bersih
dan direbus kembali hingga matang.

(b) Tempe
|
a) Jamur rhizopus oryzae merupakan mikroorganisme yang membantu dalam
pembuatan tempe.
(b) Jamur ini digunakan dalam bentuk ragi tempe.
Kacang kedelai yang telah matang tersebut lalu didinginkan dan setelah
dingin ditambahkan ragi tempe. Ragi tempe adalah jamur Rhizopus
oryzae. Kacang kedelai yang telah dicampur dengan ragi
tempe, lalu dibungkus oleh daun pisang atau plastik yang dilubangi. Setelah
dibungkus, lalu diperam (difermentasi) selama satu malam. Akhirnya diperoleh
tempe sebagai produk bioteknologi.

Tempe merupakan alternatif sumber gizi terbaik. Harganya yang murah serta rasanya yang
nikmat membuat tempe tak pernah kehilangan konsumen setianya. Pada dasarnya,
tempe terbuat dari bebijian kedelai yang difermentasikan dengan jemur tertentu.
Tetapi, di daerah tertentu ada beberapa jenis tempe yang tidak dibuat dari
kedelai. Misalnya di daerah Waduk Kedungombo dimana tempe khasnya terbuat dari
biji Kara Benguk atau Macuna Pruriens. Di daerah Lombok juga Bali Timur,
tempenya terbuat dari ampas kacang gude dengan nama tempe gembus. Di Malang
lain lagi, tempenya bernama tempe Majas dan terbiuat dari campuran kacang tanah
dan juga kelapa. Masih ada banyak varian tempe. Tetapi secara umum, tempe dari
kedelai menempati urutan konsumsi tertinggi di Indonesia. Jika selama ini Anda
terbiasa membeli tempe di pasar, tak ada salahnya kali ini Anda membuat tempe
langsung dari rumah Anda. Caranya terbilang mudah. Bahannya pun hanya dua :
Biji Kedelai dan Ragi. Berani mencoba?
Langkah Pembuatan Tempe
Pada dasarnya, pembuatan tempe sangatlah mudah untuk diikuti. Secara
sederhana, langkah tersebut dirangkum dalam diagram gambar sebagai berikut:


Untuk membuat tempe, langkah paling awal tentunya
menyiapkan bahan dan juga alat yang dibutuhkan. Adapun bahan-bahan yang
dibutuhkan sebagai berikut :
- Kacang kedelai sebanyak 2 kg.
- tepung sagu atau tapioka sebanyak 1 sendok makan.
- Ragi tempe sebanyak 1 sendok makan.
Sementara itu, alat-alat yang dibutuhkan antara lain:
- Panci untuk merebus.
- Wadah cekung atau mangkuk.
- wadah datar.
- Plastik atau daun pisang.
Cara membuat tempe sebagai berikut:
- Pertama, rebus air hingga mendidih. Setelah itu masukkan kacang kedelai ke dalam air yang mendidih tadi. Diamkan hingga suhu air hangat. Selanjutnya, pisahkan air dan kacang kedelai. Kemudian remas-remas hingga kacang terpisah dari kulitnya dan kacang terbelah menjadi dua.
- Kacang kedelai yang telah terpisah dari kulit kembali direbus dengan air hingga mengeluarkan buih. Setelah itu, pisahkan kacang kedelai dengan air. Agar lebih cepat kering, simpan kacang kedelai di wadah datar yang dasarnya telah diberi kain untuk menyerap cairan.
- Setelah kering, kacang kedelai disimpan di wadah cekung. Kemudian tambahkan ragi dan tepung. Aduk hingga benar-benar merata.
- Setelah tercampur sempurna, masukkan kacang kedelai ke dalam medium plastik atau daun pisang. Ujung plastik atau daun pisang dirapatkan. Kemudian bolongi plastik sehingga ada sirkulasi untuk udara.
- Diamkan adonan tempe dengan durasi 24 sampai 36 jam. Lebih baik lagi jika disimpan di tempat yang hangat.
3.TAHU

Bahan baku Tahu
Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang
kedelai, kacang tanah, biji kecipir,koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan
pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya dalam
kehidupan. Asam amino yang terkandung dalam proteinnya tidak selengkap protein
hewani, namun penambahan bahan lain seperti wijen, jagung atau menir adalah
sangat baik untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut. Kacang-kacangan dan
umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin) sehingga mudah menjadi layu
dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan tersebut perlu diawetkan. Hasil
olahannya dapat berupa makanan seperti keripik, tahu dan tempe, serta minuman
seperti bubuk dan susu kedelai. Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada
varitas unggul kadar
proteinnya dapat mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan
dengan beras, jagung,tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan
telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir
menyamai kadar protein susu skim kering. Bila seseorang tidak boleh atau tidak
dapat makan daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein
sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14
gram kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi: tempe, keripik tempe, tahu, kecap,
susu, dan
lain- rupakan proses yang sederhana, dan peralatan
yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga,
kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan.
Komposisi Kedelai per 100 gram Bahan
Komponen Kadar (%)
Protein 35-45
Lemak 18-32
Karbohidrat 12-30
Air 7
Tabel 2. Perbandingan Antara Kadar Protein Kedelai
Dengan Beberapa Bahan
Makanan Lain
Bahan Makanan Protein (%)
Susu skim kering36,00
Kedelai 35,00
Kacang hijau 22,00
Daging 19,00
Ikan segar 17,00
Telur ayam 13,00
Jagung 9,20
Beras 6,80
Tepung singkong 1,10
Dasar pembuatan tahu adalah melarutkan protein yang
terkandung dalam
kedelai dengan menggunakan air sebagai pelarutnya.
Setelah protein tersebut larut, diusahakan untuk diendapkan kembali dengan
penambahan bahan pengendap sampai terbentuk gumpalan-gumpalan protein yang akan
menjadi tahu. Salah satu cara pembuatan tahu ialah dengan menyaring bubur
kedelai sebelum dimasak, sehingga cairan tahu yang sudah terpisah dari
ampasnya.
Cara pembuatan Tahu
Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel
dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah
satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih
jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa
contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi
beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam
butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam
fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol
lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang
tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi
yang mengasilkan asam laktat sebagai produk
sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa
kelelahan pada otot.
Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape
singkong atau peuyeum) adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di
Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna,
mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang
sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
Bakteriosin yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat
berpotensi sebagai pengawet tahu. Dengan bakteriosin sebagai agensia penggumpal
dan sekaligus pengawet, diharapkan masa simpan tahu dapat diperpanjang.
Hal itu dikemukakan Prof Dr Endang Sutriswati Rahayu
dalam Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Teknologi Pertanian,
UGM, dengan judul 'Prospek Bakteri Asam Laktat Hasil Rekayasa Genetika Bidang
Industri Pangan', di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Senin
(27/8).
Ia mengungkapkan bahwa tahu 'KITA' yang diproduksi
oleh Koperasi Alumni Teknologi Pertanian UGM menerapkan proses pasteurisasi
pada tahu murni yang dihasilkan. Kemudian, dilanjutkan dengan penyimpanan
dingin saat distribusi dan sebelum dikonsumsi.
''Dengan memanfaatkan bakteri asam laktat penghasil
bakteriosin sebagai agensia penggumpal dan sekaligus pengawet, diharapkan masa
simpan tahu dapat diperpanjang. Potensi bakteriosin sebagai pengawet saat ini
secara intensif sedang diteliti di Fakultas Teknologi Pertanian UGM bekerja
sama dengan produsen tahu KITA,'' tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bakteriosin memiliki
potensi sebagai pengawet alami (biopreservasi) untuk menggantikan penggunaan
pengawet kimia pada bahan makanan. Nisin adalah bakteriosin yang dihasilkan
oleh Lactococcus lactis dan telah dinyatakan aman penggunaan oleh Badan Pangan
Dunia (FAO/WHO) sebagai pengawet alami. Bakteriosin ini telah diaplikasikan
pada produk pangan pasteurisasi (keju dan susu), produk pangan sterilisasi
berkadar asam rendah (makanan kaleng), produk pangan asam (yogurt dan salad
dressing), produk pangan kemas vakum dan modifikasi atmosfir (slice meat, sosis,
smoked fish), serta minuman beralkohol. Berbagai negara telah mengeluarkan
peraturan tentang level nisin sebagai pengawet makanan.
Pengujian bakteri asam laktat penghasil bakteriosin
non-nisin, karakterisasi dan aplikasinya sebagai agensia pengawet juga telah
banyak dilakukan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Pediococcus
acidilactici F-11 merupakan bakteri asam laktat penghasil bakteriosin yang
potensial dibandingkan dengan isolat-isolat lainnya. Bakteriosin yang
dihasilkan dari bakteri ini dapat menekan pertumbuhan bakteri pada susu
pasteurisasi yang disimpan dingin. Bakteriosin yang dikombinasi sodium diasetat
dan sodium laktat ternyata juga dapat menekan Listeria monocytogenes dalam
daging yang disimpan pada suhu rendah.
Bahkan, kata Trisye, biomass Pediococcus acidilactici
F-11 penghasil bakteriosin yang disemprotkan pada sayuran segar, khususnya
paprika dan wortel yang disimpan dingin dapat menekan pertumbuhan
Staphylococcus aureus. Pengembangan bakteri asam laktat penghasil bakteriosin
sebagai kultur starter untuk memperbaiki produk fermentasi berbasis susu dan
ikan juga telah dilakukan. Telah dilaporkan bahwa selama berlangsungnya proses
fermentasi ikan menggunakan starter penghasil bakteriosin, populasi Coliform
dapat ditekan.
Di bagian lain ia mengatakan, bakteri asam laktat
penghasil bakteriosin dapat ditingkatkan produksinya melalui rekayasa genetika.
Sehingga, biaya produksi dapat ditekan dan bakteriosin dengan harga yang murah
dapat dimanfaatkan oleh usaha kecil menengah sebagai alternatif pengawet alami.
''Produk pangan hasil rekayasa genetika bukan ancaman bagi kita semua. Namun,
kita perlu memahami dengan benar agar dapat kita manfaatkan untuk kesejahteraan
kita semua,''
Bahan Pembantu Pembuatan Tahu
Bahan baku untuk membuat tahu kualitas tinggi adalah
kedele putih berbiji besar-besar. Kemudian perlu juga asam cuka (kadar 90 %)
yang dipakai sebagai campuran sari kedele agar dapat menggumpal menjadi tahu.
Selain asam cuka dapat juga di pakai batu tahu (CaSo4) atau sulfat kapur yang telah
di bakar dan ditumbuk dibuat tepung.
Dalam seluruh proses produksi tahu air bersih amat
penting, baik untuk mencuci, merendam maupun untuk membuat sari kedele. Kalau
pengrajin ingin membuat tahu kuning perlu menambah kunyit yang telah diparut
dan diperas. Untuk menambah rasa asin, misalnya dapat menambah garam, untuk
menambah rasa wangi sari kedele dicampur, misalnya dengan bubuk ketumbar,
jintan, kapol, cengkeh, pala atau bahan-bahan dari ramu-ramuan lain. Pengrajin
dapat pula membeli bubuk wangi buatan, misalny a bubuk buatan Cina.
Pengolahan Produk Tahu
Berdasarkan observasi yang kami lakukan di salah satu
home industry tahu di Kabupaten Tegal , kami mendapatkan bahwa terdapat 4 macam
jenis kedelai yaitu kedelai kuning, kedelai hitam, kedelai coklat dan kedelai
hijau. Dalam pengolahan tahu ini , digunakan kedelai kuning karena dapat
mengasilkan tahu yang berkualitas tinggi . Syarat mutu tahu kualitas utama
yaitu :
a. bebas dari sisa tanaman (kulit palang, potongan
batang atau ranting, batu, kerikil, tanah atau biji-bijian)
b. biji kedelai tidak luka atau bebas serangan hama
dan penyakit
c. biji kedelai tidak memar
d. kulit biji kedelai tidak keriput , rasanya manis
dan mengkilap .
Alat yang dibutuhkan meliputi :
1. Ember besar
2. Tampah (nyiru)
3. Kain Saring atau kain blancu
4. Kain pengaduk
5. Cetakan
6. Keranjang
7. Rak bamboo
8. Tungku atau kompor
9. Alat penghancur (alu)
10. Mesin penggiling
Bahan yang digunakan meliputi :
1. Kedelai
2. Air secukupnya
3. Kunir
4. Garam
5. Asam cuka sebagai penggumpal tahu
Proses produksi
Tahu
Tahap dalam proses produksi tahu adalah sebagai
berikut :
1. Kedele dipilih dengan penampi untuk memilih biji
kedele besar. Kemudian di cuci serta direndam dalam air besar selama 6 jam.
Tujuannya agar kedelai lebih lentur sehingga mudah digiling .
2. Setelah di rendam di cuci kembali sekitar 1/2 jam
3. Setelah di cuci bersih kedelai di bagi-bagi
diletakkan dalam ebleg terbuat dari bambu atau plastik.
4. Selanjutnya kedele giling sampai halus, dan butir
kedele mengalir dengan sendirinya kedalam tong penampung.
5. Selesai digiling langsung direbus selama 15 – 20
menit mempergunakan wajan dengan ukuran yang besar-besar . Sebaiknya jarak
waktu antara selesai digiling dan dimasak jangan lebih dari 5 – 10 menit,
supaya kualitas tahu menjadi baik.
6. Selesai di masak bubur kedele diangkat dari wajan
ke bak/tong untuk disaring menggunakan kain belacu atau mori kasar yang telah
di letakkan pada sangkar bambu. Agar bubur dapat di saring sekuat-kuatnya
diletakkan sebuah papan kayu pada kain itu lalu ada satu orang naik di atasnya
dan menggoyang-goyang, supaya terperas semua air yang masih ada pada bubur
kedele. Limbah dari penyaringan berupa ampas tahu. Kalau perlu ampas tahu
diperas lagi dengan menyiram air panas sampai tidak mengandung sari lagi.
Pekerjaan penyaringan di lakukan berkali-kali hingga bubur kedele habis.
7. Air sampingan yang tertampung dalam tong warna
kuning atau putih adalah bahan yang akan menjadi tahu. Air saringan di campur
dengan asam cuka untuk menggumpalkan. Sebagai tambahan asam cuka dapat juga air
kelapa atau cairan whey (air sari tahu bila tahu telah menggumpal) yang telah
di eramkan maupun bubuk batu tahu (sulfat kapur)
8. Gumpalan atau jonjot putih yang mulai mengendap
itulah yang nanti sesudah di cetak menjadi tahu. Air asam yang masih ada
dipisahkan dari jonjot-jonjot tahu dan disimpan, sebab air asam cuka masih
dapat digunakan lagi. Endapan tahu dituangkan dalam kotak ukuran misalnya 50 x
60 cm 2 dan sebagai alasnya di hamparkan kain belacu. Adonan tahu kotak
dikempa, sehingga air yang masih tercampur dalam adonan tahu itu terperas
habis. Pengempaan dilakukan sekitar 1 menit, adonan tahu terbentuk kotak, yang
sudah padat, di potong-potong, misalnya dengan ukuran 6 x 4 cm 2, sebelum
menjadi tahu siap di jual.

4.YOGHURT
Yoghurt atau yogurt, adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Fermentasi merupakan bentuk tertua dari bioteknologi. Minuman beralkohol ( bir , anggur, tuak ) makanan terfermentasi ( keju, yoghurt, tape, tempe, petis, terasi ). Lactobacillus lebih berperan dalam pembentukan aroma, sedangkan streptococcus lebih berperan dalam pembentukan cita rasa.
- ALAT DAN BAHAN
*Alat :
*Alat :
- Panci
- Pengaduk/Spatula
- Kompor/Pemanas
- Kemasan (Plastik, cup, botol)
- Kulkas
- Kompor/Pemanas
- Kemasan (Plastik, cup, botol)
- Kulkas
- pH meter
*Bahan :
- Susu sapi (Segar/kemasan) sebanyak 1 liter
- Biakan murni bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus ( dapat diganti dengan yoghurt plain )
- Essence
- CARA KERJA
1) Panaskan 1 liter susu segar yang akan difermentasikan kedalam panci hingga suhunya kurang lebih 90°C selama 15 menit. Selama pemanasan diupayakan susu diaduk supaya tidak pecah.
- Biakan murni bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus ( dapat diganti dengan yoghurt plain )
- Essence
- CARA KERJA
1) Panaskan 1 liter susu segar yang akan difermentasikan kedalam panci hingga suhunya kurang lebih 90°C selama 15 menit. Selama pemanasan diupayakan susu diaduk supaya tidak pecah.
2) Susu di dingin kan sampai suhu mencapai 40°C, lalu masukan bibit yogurt
sebanyak 2 % dari susu yang difermentasikan, sedikit demi sedikit sambil diaduk
supaya larut.
3) Kemudian tutup panci tersebut dan simpanlah pada suhu 43°C selama 3 jam
4) Setelah selesai, masukan kedalam botol bekas air mineral kemudian tutup rapat rapat botol tersebut.
5) Biarkan dalam ruangan dengan suhu 43°C selama 24 jam sampai susu mengental.
*Catatan :
Untuk menambah selera dalam mengkonsumsi, produk yang diperoleh dapat dicampur dengan sirup atau sejenisnya.
4) Setelah selesai, masukan kedalam botol bekas air mineral kemudian tutup rapat rapat botol tersebut.
5) Biarkan dalam ruangan dengan suhu 43°C selama 24 jam sampai susu mengental.
*Catatan :
Untuk menambah selera dalam mengkonsumsi, produk yang diperoleh dapat dicampur dengan sirup atau sejenisnya.
5.MINUMAN TUAK

Tuak adalah minuman yang merupakan hasil fermentasi dari
bahan minuman atau buah yang mengandung gula.
Bahan
Baku Tuak
-Beras
-Nira kelapa
-Nira aren
-Legen dari
pohon siwalan
-Legen dari
pohon tal
Mikroorganisme yang Berperandalam Pembuatan Tuak
Saccharomyces cerevisiae
Zimomonas
mobilis
Cara Pembuatan Tuak
Tuak dibuat
dengan cara fermentasi dari buah yang mengandung gula, adapun proses pembuatan
tuak adalah sebagai berikut :
Mengambil air
nira atau legen yang terdapat pada buah atau tumbuhan yang digunakan sebagai
bahan baku pembuatan tuak, seperti : beras, kelapa, aren, siwalan tal, dll
Menyimpan air
nira atau legen kedalam sebuah wadah tertutup ( botol berukuran besar) dengan
suhu yang sesuai ( suhu ruang )
Diamkan air
nira dalam beberapa hari sehingga molekul organik dalam air nira atau legen
dapat mengalami perombakan menjadi bahan antara, yang dalam hal ini dibentu
oleh mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae dan Zimomonas mobilis
(fermentasi).
Setelah proses
fermentasi berhasil maka air nira akan berubah menjadi minuman beralkohol yang
disebut dengan tuak.
MANFAAT TUAK
Menyehatkan
Tuak berkhasiat menyehatkan badan karena mengandung
efek menghangatkan tubuh. Tuak termasuk sumber vitamin, sama seperti buah apel.
Dengan demikian tuak juga memberi kekuatan dan bila cuaca dingin, tuak akan
menghangatkan.
Obat Penenang
Tuak juga
menjadi semacam obat penenang. Bila sulit tidur, tuak akan membuat gampang
tidur. Tuak sering dianggap sebagai obat termasuk obat untuk orang-orang yang
kurang merasa enak badannya.
Alat sosialisasi
Tuak adalah
minuman yang diterima umum sebagai minuman yang menghangatkan grup, pesta
bahkan peserta sermon. Tuak membuat sosialisasi di kedai menarik dan menghibur.
Para peminum yang berkumpul seringkali mengekspressikan diri dengan
ngobrol-ngobrol, main judi, nyanyi-nyanyi dan sekali-sekali bertengkar dengan
teman sekedai.
Obat stress
Sebagian
menggunakan tuak itu sebagai obat stress. Masalah yang terjadi di dalam
pekerjaan, di dalam hubungan interpersonal di rumah tangga sering diatasi
dengan tuak. Stress membuat mereka susah, tetapi dengan minum tuak, masalah itu
bisa dilupakan dan perasaan menjadi enak.
Ritus kedewasaan
Dalam
beberapa budaya di luar negeri, minum banyak alcohol merupakan ritus untuk
menuju kedewasaan. Artinya kalau si pemuda telah sanggup minum banyak alcohol,
dia sudah bisa diterima sebagai orang dewasa. Di daerah ini, minum tuak juga
tanda bahwa dia sudah termasuk orang yang dewasa.
6.NATA DE COCO

1. Alat
a. Panci/Langseng dari stenless
b. Pengaduk/sinduk stenless
c. Kompor
d. Timbangan duduk
e. Gelas ukur
f. Baki plastik
g. Koran penutup
h. Karet pengikat
i. Rak untuk Baki Plastik
j. Muk Ukur
k. Kain Kassa/Saringan Halus
2. Bahan
a. Air Kelapa murni
b. Gula Pasir/putih
c. Za/Urea
d. Cuka Biang
e. Bibit Nata De Coco/Sari Kelapa
Cara Membuat
1. Air kelapa mentah di saring, dan dimasukkan ke dalam dandang/panci ukuran 5 liter/20 liter di masak sampai mendidih 100 derajat celcius, setelah mendidih masukkan gula pasir, untuk dandang/panci 5 liter gula 250 gr, za 0,5 gr, cuka biang 50 cc dan untuk dandang 20 literx4 dari dandang/panci 5 liter.
2. Air kelapa yang sudah mendidih yang dicampur dengan gula, za, cuka biang masukan ke dalam baki plastik kira 1,2 liter dan harus dipastikan bahwa baki plastik dalam kondisi bersih dan steril dari bakteri.
3. Baki plastik ditutup dengan menggunakan koran dan pastikan koran pun dalam kondisi steril dari bakteri yang akan mengganggu pertumbuhan nata de coco/sari kelapa, koran harus dijemur dipanas matahari.
4. Baki-baki ditutup rapat dan disusun di atas rak baki secara rapi dan ditiriskan sampai dingin untuk diberi bibit nata de coco
5. Pembibitan dilakukan pada pagi hari sekitar jam 5.30-6.30, hasil pembibitan ditutup kembali
6. Baki hasil pembibitan tidak boleh terganggu apapun, tidak digoyang-goyang, bila ingin melihat hasil nata de koko bisa dilihat pada hari ke 3.
7. Baki hasil pembibitan di biarkan selama satu minggu
8. Pada hari ke 7 silakan dibuka.
Panen
Panen nata de coco/sari kelapa dapat dinikmati pada hari ke
7.
Ciri natadecoco yang baik permukaan rata dan halus.
Apabila dari hasil tersebut di permukaannya ada yang berlubang, seperti sisa gunung berapi maka itu dimungkinkan karena baki atau koran yang tidak steril.
Apabila dari hasil tersebut di permukaannya ada yang berlubang, seperti sisa gunung berapi maka itu dimungkinkan karena baki atau koran yang tidak steril.

7.TAPE SINGKONG

Tape singkong
adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi. Makanan ini populer di
Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di
Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).
Pembuatan tape melibatkan
umbi singkong sebagai substrat dan ragi tape (Saccharomyces cerevisiae) yang
dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang
menghasilkan tape biasa, yang basah dan lunak, dan tape kering, yang lebih
legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan.
Alat :
- Baskom
- Kain Lap
- Kompor
- Panci Kukus
- Penyaring
- Piring
- Pisau
- Sendok & Garpu
Bahan :
- Air secukupnya
- Daun pisang
- Ragi yang telah dihaluskan
- Singkong 2 kg
Cara Kerja :
- Siapkan semua bahan.
- Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
- Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
- Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
- Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
- Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
- Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan
- Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
- Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
- Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
- Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
Reaksi
Reaksi dalam
fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa (C6H12O6)
yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan
etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh
ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan
Reaksi Kimia:
C6H12O6
+ 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa,
fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
Kesimpulan:
- Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas.
- Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.
- Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.
- Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.
8.KEJU
Proses
Pembuatan Keju
Prinsip
pembuatan keju adalah bahwa protein dalam keju mengalami flokulasi dan
mengikutkan 90% lemak susu dalam pengolahan. Keju dapat dibuat dengan
mengendapkan protein menggunakan suatu asam. Asam tersebut dapat dihasilkan
oleh bakteri atau asam yang ditambahkan. Apabila menggunakan asam, dapat
digunakan asam asetat, asam laktat, asam sitrat dan dapat pula digunakan asam
alami seperti sari buah sitrun. Susu dipanaskan 80-90ºC dan asam ditambahkan berupa
tetesan sambil dilakukan pengadukan sampai massa terpisah, setelah curd
ditiriskan, dapat diproses lebih lanjut (Daulay, 1991).
Teknik dan
variasi pembuatan keju dapat dilakukan/dikembangkan menurut kreativitas yang
tak terbatas. Misalnya dengan penambahan biji-bijian, herba, minuman
beralkohol, potongan buah-buahan dan pewarna ke dalam curd. Pewarna yang
digunakan biasanya adalah merah annatto. Penambahan garam ke dalam keju
biasanya adalah untuk menurunkan kadar air dan sebagai pengawet (Daulay, 1991).
Di dunia
terdapat beragam jenis keju. Menurut Daulay (1991), seluruhnya memiliki prinsip
dasar yang sama dalam proses pembuatannya, yaitu:
- Pasteurisasi susu: dilakukan pada susu 70°C, untuk membunuh seluruh bakteri pathogen.
- Pengasaman susu. Tujuannya adalah agar enzim rennet dapat bekerja optimal. Pengasaman dapat dilakukan dengan penambahan lemon jus, asam tartrat, cuka, atau bakteri Streptococcus lactis. Proses fementasi oleh streptococcus lactis akan mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat sehingga derajat keasaman (pH) susu menjadi rendah dan rennet efektif bekerja.
- Penambahan enzim rennet. Rennet memiliki daya kerja yang kuat, dapat digunakan dalam konsentrasi yang kecil. Perbandingan antara rennet dan susu adalah 1:5.000. Kurang lebih 30 menit setelah penambahan rennet ke dalam susu yang asam, maka terbentuklah curd. Bila temperatur sistem dipertahankan 40 derajat celcius, akan terbentuk curd yang padat. Kemudian dilakukan pemisahan curd dari whey.
4. Pematangan keju (ripening). Untuk menghasilkan keju yang
berkualitas, dilakukan proses pematangan dengan cara menyimpan keju ini selama
periode tertentu. Dalam proses ini, mikroba mengubah komposisi curd, sehingga
menghasilkan keju dengan rasa, aroma, dan tekstur yang spesifik. Hal ini
dipengaruhi oleh kondisi penyimpangan seperti temperatur dan kelembaban udara
di ruang tempat pematangan. Dalam beberapa jenis keju, bakteri dapat
mengeluarkan gelembung udara sehingga dihasilkan keju yang berlubang-lubang
9.BIR
Produk minuman berakohol yang
dibuat dengan cara fermentasi karbohidrat sehingga menjadi gula
sederhana.selanjutnya gula sederhana di fermentasi lagi menjadi karbondioksida
dan alcohol.
Cara Pembuatan bir:

Mikroorganisme yang terlibat:

Cara Pembuatan bir:

Mikroorganisme yang terlibat:

10.MENTEGA
- Pembuatan
mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan
Lectonosto ceremoris.
- Bakteri-bakteri
tersebut membentuk proses pengasaman.
- Selanjutnya,
susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan.
- Kemudian lemak
mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.

Teknologi Tepat Guna yang Digunakan dalam Pembuatan
Mentega
Dalam membuat mentega, alat yang dibutuhkan:
- Mixer
- Saringan
- Mangkuk / Baskom
- Spatula

Keterangan penggunaan
alat:
- Masukkan bahan (heavy cream) ke dalam mixer dan aduk dengan menggunakan adukan jenis balloon whisk.
- Tutup permukaan bowl mixer supaya heavy cream tidak mengotori dapur kita saat dikocok.
- Kocok dengan kecepatan sedang selama 5 – 7 menit bila menggunakan mixer jenis heavy duty.
- Hentikan mixer pada saat mentega sudah terpisah dari cairan cream.
- Keluarkan kocokan butter dari dalam bowl mixer, kemudian saring menggunakan saringan yang bersih.
- Beri mentega dengan sedikit air yang bertujuan untuk benar-benar membersihkan mentega dari campuran cairan sisa heavy cream.
- Aduk mentega dengan menggunakan spatula supaya halus dan tidak bergerindil. Aduk selama 2 menit.
- Bila ingin membuat jenis mentega yang asin, bisa menambahkan garam saat proses mengaduk ini berlangsung. Bila sudah halus, simpan mentega dalam wadah tertutup dan siap digunakan.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH
Blackjack Casino for Real Money 2021 - Dr.D.MCD
BalasHapusBlackjack is one of 거제 출장샵 the most popular 영주 출장샵 video slots 군포 출장안마 in the gambling world. Here are a few tips for 원주 출장샵 how to get started on 세종특별자치 출장안마 a blackjack game.